Evaluasi In Vitro Silase Sinambung Sorgum Varietas Samurai 2 yang Mengandung Probiotic BIOS K2 dalam Cairan Rumen Kerbau

Shafa Imanda, Yunus Effendi, Sihono Sihono, Irawan Sugoro

DOI: http://dx.doi.org/10.17146/jair.2016.12.1.3193

Sari


Evaluasi In Vitro Silase Sinambung Sorgum Varietas Samurai 2 yang Mengandung Probiotik BIOS K2 dalam Cairan Rumen Kerbau. Kebutuhan pakan hijauan ternak ruminansia dapat ditingkatkan kualitasnya dengan pembuatan silase. Salah satu teknik silase yang dikembangkan adalah silase sinambung, yaitu suatu teknologi modifikasi pembuatan silase dengan waktu fermentasi yang lebih singkat akibat pemberian bibit silase pada saat awal pembuatannya. Peningkatan kualitas silase dapat dilakukan dengan menambah suplemen berupa probiotik seperti BIOS K2. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pakan silase sinambung hijauan sorghum varietas Samurai 2 yang mengandung probiotik BIOS K2. Evaluasi pakan dilakukan dengan metode in vitro Hohenheim gas test menggunakan inokulum cairan rumen dari kerbau berfistula yang diinkubasi selama 24 jam pada suhu 390C. Perlakuan terdiri dari pakan A (silase sorgum 21 hari), B (silase sinambung sorghum 3 hari), dan C (silase sinambung sorgum 7 hari). Parameter yang diuji adalah konsentrasi amonia, volatile fatty acids (VFA), sintesis protein mikroba (bakteri dan protozoa), degradasi bahan organik (%DBO), konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan metana (CH4). Data hasil perlakuan dianalisis dengan menggunakan rancangan acak lengkap. Hasil pengujian menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan perlakuan pakan terhadap konsentrasi amonia, konsentrasi VFA, sintesis protein mikroba dan %DBO, sedangkan untuk konsentrasi gas CO2 dan CH4 tidak ada pengaruh. Perlakuan pakan C menghasilkan konsentrasi amonia, VFA dan sintesis protein bakteri berturut-turut sebesar 0,44 mg/ml; 0,89 mg/ml; dan 5,18 mg/ml/jam, lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan A dan B. %DBO tertinggi terjadi pada perlakuan A sebesar 47,30%, sedangkan B dan C sebesar 25,18 dan 37,15%. Sintesis protein mikroba protozoa tertinggi terjadi pada perlakuan A dan B sebesar 2,62 mg/ml/jam, sedangkan perlakuan C sebesar 2,55 mg/ml/jam. Disimpulkan dari percobaan ini bahwa pakan silase sinambung sorgum varitetas Samurai 2 dengan lama inkubasi selama 7 hari (C) memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan silase sorgum yang diinkubasi 21 hari (A).


Kata Kunci


Silase, silase sinambung, sorgum varietas Samurai 2, in vitro, probiotik BIOS K2

Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.




_____________________________________________________________________________________________________

Terindeks:

_____________________________________________________________________________________________________

Ruang Lingkup:

Aplikasi isotop dan radiasi di bidang pertanian, kesehatan, pangan, industri, lingkungan dan aplikasi terkait bidang lainnya

Copyright:

Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi (A Scientific Journal for the Applications of Isotopes and Radiation

p-ISSN 1907-0322

e-ISSN 2527-6433

_____________________________________________________________________________________________________

http://jurnal.batan.go.id/index.php/jair

_____________________________________________________________________________________________________