Dinamika Hasil Fermentasi Rumen Pada Konsentrat yang Mengandung Suplemen Pakan Baru (SPB)
DOI: http://dx.doi.org/10.17146/jair.2015.11.2.2789
Sari
Isotop 32P digunakan untuk mengukur pembentukan protein mikroba dalam cairan rumen serta untuk mendapatkan formula suplemen pakan baru (SPB). Suplemen ini merupakan generasi baru untuk pakan ternak ruminansia yang dihasilkan oleh BATAN. Suplemen ini diaplikasikan untuk melengkapi fungsi konsentrat komersial sebagai pakan ruminansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk menguji SPB dan limbah kelapa sawit sebagai suplemen dan bahan pakan ruminansia serta mengetahui dinamika hasil fermentasi rumen konsentrat yang mengandung SPB. Kegiatan penelitian dibagi menjadi dua yaitu pengukuran pembentukan protein mikroba dalam cairan rumen dengan isotop 32P dan pengukuran dinamika hasil fermentasi yang diinkubasi di dalam RUSITEC. Studi pertama menggunakan lima macam perlakuan yaitu : pelepah (P), tandan (TKS), kernel cangkang kelapa sawit (KC), P+TKS+KC dan SPB. Peubah yang diamati adalah pembentukan protein mikroba (mg/jam/l). Perlakuan pakan pada studi kedua yaitu pakan kontrol (K) (konsentrat komersial); KS 30 (konsentrat komersial 70% + SPB 30%) dan KS 40 (konsentrat komersial 60% + SPB 40%). Peubah yang diamati adalah hasil fermentasi rumen (24 jam inkubasi) berupa pH, konsentrasi amonia (N-NH3) (mg%), volatile fatty acid (VFA) total (mM), populasi protozoa (sel/ml), produksi gas total (ml) dan produksi gas metan (CH4) (ml). Dinamika fermentasi rumen direpresentasikan secara deskriptif pada enam hari inkubasi. Rata-rata peubah dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 12 ulangan (enam hari inkubasi x dua ulangan) dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil pembentukan protein mikroba perlakuan P, TKS, KC, P+TKS+KC dan SPB berturut-turut: 11,90; 0,67; 1,87; 42.55 dan 67,60 mg/jam/l. Hasil uji RUSITEC adalah nilai pH ketiga perlakuan berkisar normal antara 6,4-7,15. Dinamika konsentrasi NH3 dan produksi VFA total konsentrat komersial selalu lebih rendah dibandingkan KS 30 dan KS 40. Perlakuan KS 40 menghasilkan produksi VFA total sebesar 56,7% lebih tinggi dibanding konsentrat komersial. Penambahan SPB sebesar 40% pada konsentrat komersial dapat menstabilkan pH efluen RUSITEC. konsentrasi NH3, produksi VFA total dan produksi gas total cenderung tinggi tanpa meningkatkan produksi gas CH4 sebagai representasi dari efisiensi pakan ruminansia.
Kata kunci: Fermentasi rumen, konsentrat komersial, limbah kelapa sawit, RUSITECTeks Lengkap:
PDFRefbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
_____________________________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________________________
Ruang Lingkup:
Aplikasi isotop dan radiasi di bidang pertanian, kesehatan, pangan, industri, lingkungan dan aplikasi terkait bidang lainnya
Copyright:
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi (A Scientific Journal for the Applications of Isotopes and Radiation)
p-ISSN 1907-0322
e-ISSN 2527-6433
_____________________________________________________________________________________________________
http://jurnal.batan.go.id/index.php/jair_____________________________________________________________________________________________________