ANALISIS DOSIS RADIASI ALAM DARI PAPARAN RADON DAN RADIASI GAMMA DI RUMAH PENDUDUK DI KALIMANTAN BARAT

Wahyudi Wahyudi(1), Kusdiana Kusdiana(2), Muji Wiyono(3), Dadong Iskandar(4),


(1) Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi - BATAN
(2) Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi - BATAN
(3) Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi - BATAN
(4) Pusat Teknologi Limbah Radioaktif - BATAN
Corresponding Author

Abstract


ANALISIS DOSIS RADIASI ALAM DARI PAPARAN RADON DAN RADIASI GAMMA DI RUMAH PENDUDUK DI KALIMANTAN BARAT. Telah dilakukan analisis dosis radiasi alam yang berasal dari radiasi radon dan radiasi gamma di rumah penduduk di wilayah Kalimantan Barat. Dosis radon diukur menggunakan metode pasif dengan detektor jejak nuklir CR-39 yang dipasang di rumah penduduk selama 3-4 bulan, sedangkan dosis radiasi gamma diukur menggunakan surveimeter model Ludlum-19 . Setelah selesai detektor di ambil kemudian dilakukan proses di laboratorium untuk dilakukan penentuan konsentrasi radon di dalam rumah penduduk. Hasil analisis dari CR-39 diperoleh hasil konsentrasi radon di dalam rumah penduduk dalam rentang 3,13 – 69,57 Bq/m3 dengan nilai rerata sebesar 21,65 ± 1,53 Bq/m3. Konsentrasi ini masih di bawah tingkat referensi radon yang ditetapkan oleh unscear sebesar 300 Bq/m3. Sedangkan dari pengukukuran konsentrasi Ra-226 dalam bahan bangunan diperoleh hasil dalam rentang 4,75-15,75 Bq/kg. Hasil analisis dosis yang berasal dari radon di rumah penduduk diperoleh nilai dalam rumah dalam rentang nilai 0,08 – 1,11 mSv/tahun dengan rerata sebesar 0,38 ± 0,03 mSv/tahun. Sedangkan dosis gamma yang diukur langsung menggunakan surveimeter diperoleh nilai 0,15 – 0,23 mSv/tahun. Sehingga dosis radiasi alam yang diterima penduduk di Kalimantan Barat sebesar 0,55 – 1,32 mSv/tahun dengannilai rerata sebesar 0,69 ± 0,20 mSv/tahun. Dapat disimpulkan bahwa dosis radiasi yang berasal dari paparan radon di dalam rumah di Kalimantan Barat masih di bawah dosis rata-rata di dunia sebesar 2.4 mSv/tahun. Data ini berguna dalam pengambilan kebijakan tentang kesehatan yang berhubungan dengan radiasi di Indonesia.

Keywords


dosis radiasi alam, konsentrasi radon, detector CR-39, rumah penduduk, Kalimantan Barat.

References


[1] UNSCEAR, Sources and Effects of Ionizing Radiation, UNSCEAR 2008 Report to the General Assembly, with Scientific Annexes, vol. I. New York: United Nations, 2010.

[2] Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Prov. Kalbar, “Geologi dan Air Tanah Archives.” [Online]. Available: https://distamben.kalbarprov.go.id/category/arsip/geologi-dan-air-tanah. [Accessed: 28-Jun-2018].

[3] ICRU Report No.88, Measurement and Reporting of Radon Exposures, Vol. 12, No. 2. Oxford University Press, 2012.

[4] I. G. A. A. Ratnawati, G. N. Sutapa, and N. N. Ratini, “The Concentration of Radon Gas in Air-Conditioned Indoor : Air Quality Can Increase the Potential of Lung Cancer,” Int. J. Phys. Sci. Eng., Vol. 2, No. 2, pp. 111–119, 2018.

[5] Wahyudi, E. D. Nugraha, Kusdiana, and D. Iskandar, “Konsentrasi radon di rumah pen duduk di wilayah Kalimantan Timur,” in Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir 2017, 2017, pp. 522–528.

[6] Wahyudi, Dadong Iskandar, Rini Safitri, and Kusdian, “Determination of Radon Concentrations in Dwelling in Aceh,” J. Nat., Vol. 17, No. 2, pp. 96–101, 2017.

[7] M. H. Magalhães, E. C. S. Amaral, I. Sachett, and E. R. R. Rochedo, “Radon-222 in Brazil: An outline of indoor and outdoor measurements,” J. Environ. Radioact., Vol. 67, No. 2, pp. 131–143, 2003.

[8] A. Kumar and R. P. Chauhan, “Measurement of indoor radon – thoron concentration and radon soil gas in some North Indian dwellings,” Vol. 143, pp. 155–162, 2014.

[9] S. Singh, M. Kumar, and R. K. Mahajan, “The study of indoor radon in dwellings of Bathinda district, Punjab, India and its correlation with uranium and radon exhalation rate in soil,” Radiat. Meas., Vol. 39, No. 5, pp. 535–542, 2005.

[10] F. S. Al-Saleh, “Measurements of indoor gamma radiation and radon concentrations in dwellings of Riyadh city, Saudi Arabia,” Appl. Radiat. Isot., Vol. 65, No. 7, pp. 843–848, 2007.

[11] M. D. Alenezy, “Radon Concentrations Measurement in Aljouf , Saudi Arabia Using Active Detecting Method,” Nat. Sci., Vol. 6, No. July, pp. 886–896, 2014.

[12] I. Yarmoshenko, G. Malinovsky, A. Vasilyev, and M. Zhukovsky, “Reconstruction of national distribution of indoor radon concentration in Russia using results of regional indoor radon measurement programs,” J. Environ. Radioact., Vol. 150, pp. 99–103, 2015.

[13] Syarbaini and Bunawas, “Studi Penurunan Konsentrasi Gas Radon dalam Ruangan Menggunakan Beton Ringan,” J. Pemukiman, Vol. 5, No. 1, pp. 1–6, 2010.

[14] Syarbaini, D. Iskandar, and Kusdiana, “Assessment of Radiation Dose Received by the Members of the Public in Bangka Belitung Islands Province,” J. Ekol. Kesehat. Vol.14, No. 4, pp. 318–333, 2015.


Full Text: PDF (Bahasa Indonesia)

DOI: 10.17146/gnd.2019.22.2.5094

Copyright (c) 2019 GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.