KAJIAN PEMANFAATAN SLUDGE IPAL KOTA JOGJAKARTA SEBAGAI PUPUK ORGANIK YANG RAMAH LINGKUNGAN

Moch Yazid(1), Mintargo Kusno(2), Elisabeth Supriyatni(3), Moch Eko Budiono(4),


(1) 
(2) 
(3) 
(4) 
Corresponding Author

Abstract


KAJIAN PEMANFAATAN SLUDGE IPAL KOTA JOGJAKARTA SEBAGAI PUPUK ORGANIK YANG RAMAH
LINGKUNGAN. Telah dilakukan pengkajian kemungkinan pemanfaatan sludge IPAL kota Yogyakarta sebagai pupuk
organik ditinjau dari berbagai aspek antara lain kandungan unsur nutrien tanaman, logam berat dan dilakukan upaya
untuk mematikan mikroba patogennya. Hasil pengkajian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk menganalisis dampak penggunaan sludge tersebut sebagai pupuk. Sampel sludge diambil dari
Instalasi Pengolahan Air Limbah Kota Jogjakarta yang berlokasi di Bantul. Sampel sludge dikeringkan pada suhu
kamar, dihaluskan dan ditimbang sesuai keperluan jenis analisisnya. Untuk analisis unsur makro dilakukan dengan
metode Analisis Pengaktifan Netron Cepat (APNC), sedangkan unsur mikro menggunakan Analisa Pengaktifan
Netron (APN). Pencacahan cuplikan menggunakan spektrometer gamma dengan detektor Ge(Li). Analisis logam
berat Pb, Cd dan Hg dilakukan menggunakan AAS, sedangkan Sm, Th, Sb, Cr dan Co menggunakan APN.
Sedangkan upaya untuk mematikan mikroba patogen dilakukan dengan irradiasi sampel menggunakan irradiator
Co-60 dengan variasi dosis 5, 10, 15, 20 dan 25 kGy. Pengamatan mikrobiologis dilakukan di Laboratorium
Mikrobiologi, Fakultas Biologi UGM yang meliputi , bakteria total, Escheria coli, Streptococcus dan Salmonella. Dari
hasil analisis dapat diketahui bahwa kandungan unsur hara makro rerata yaitu N sebesar 4,10 ± 0,007 ppm, P
sebesar 640,51 ± 14,34 ppm dan K sebesar 3,04 ± 0,06 ppm, sedangkan unsur mikro yang meliputi unsur Mg =
79,31 ± 6,48 ppm, Zn = 599,8 ± 42,2 ppm, Cu = 16,13 ± 0,4 ppm, Ca = 117,6 ± 9,20 ppm dan Fe = 4,35 ± 0,18 %.
Sedangkan kisaran kandungan logam berat yang meliputi Pb = 73,27 – 125,65 ppm, Cd = 1,44 – 2,59 ppm, Hg tidak
terdeteksi. Selain itu, Sm = 0,04 –18,68 ppm, Th = 2,20 – 6,37 ppm; Sb = 1,06 – 76,37 ppm, Cr = 1,94 – 51,40 ppm
dan Co = 0,57 – 84,03 ppm. Adapun populasi bakteri yang terbesar adalah Salmonella sp, kemudian Streptococcus
dan yang terakhir Escheria coli. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa sludge IPAL kota Yogyakarta
dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik dengan perlakuan khusus agar unsur Cu, Fe dan Zn tidak melebihi nilai
kritis sehingga menghambat pertumbuhan tanaman, sedangkan kandungan berbagai logam berat masih dinilai
cukup aman. Adapun dosis efektif untuk menekan populasi bateri total adalah 25 kGy, sedangkan untuk Salmonella
sp sebesar 20 kGy dan Escheria coli adalah 15 kGy. Kandungan logam berat di dalam sludge yang tertinggi adalah
timbal (Pb) yaitu sebesar 125,65 ppm

Full Text: PDF (Bahasa Indonesia)

DOI: 10.17146/gnd.2005.8.1.179

Copyright (c) 2018 GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.