Aplikasi Metode Geolistrik dan Analisis X-Ray Diffraction (XRD) untuk Investigasi Longsor di Pidada, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung

Rahmi Mulyasari, Suharno Suharno, Nandi Haerudin, Hesti Hesti, Ida Bagus Suananda Yogi, Sugeng Purwo Saputro

DOI: http://dx.doi.org/10.55981/eksplorium.2021.6304

Abstract


ABSTRAK. Bandar Lampung merupakan wilayah perkotaan padat penduduk yang terdiri atas daratan dan perairan dengan beberapa dataran tinggi dan pegunungan yang terbentang di wilayah ini. Untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan di sebuah kawasan kota diperlukan konsep penataan wilayah yang mempertimbangkan segala aspek, salah satunya adalah aspek potensi bencana. Salah satu bencana yang berpotensi terjadi di Bandar Lampung, khususnya di Kecamatan Panjang, adalah gerakan massa/longsoran. Berdasarkan penelitian sebelumnya, daerah ini terekam memiliki beberapa titik sejarah longsor tetapi belum ada mitigasi/penanggulangan yang diaplikasikan khusus untuk jenis bencana tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui susunan batuan yang berada pada zona rawan longsor Kecamatan Panjang menggunakan metode geolistrik resistivitas serta untuk mengetahui hasil penilaian keteknikan tanah yang diperoleh dari hasil analisis litologi menggunakan X-Ray Diffraction (XRD). Hasil analisis dua lintasan geolistrik mengindikasikan adanya tiga lapisan litologi pada daerah penelitian, yaitu sedimen tuf dengan nilai resistivitas dan kedalaman antara (1–40 Ωm; 0,4–4 m), zona kontak atau bidang gelincir (40–120 Ωm; 2–4 m), dan breksi padu dengan komponen batuan beku (> 120 Ωm; 2–22 m). Selanjutnya berdasarkan hasil analisis penilaian keteknikan tanah, sedimen tuf sebagai lapisan permukaan yang mengalami longsoran diidentifikasi memiliki sifat keteknikan litologi yang rentan karena telah mengalami oksidasi dan pelapukan yang cukup intensif. Data yang diperoleh ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai data dukung penataan wilayah berbasis potensi bencana.

ABSTRACT. Bandar Lampung is a densely populated urban area consisting of land and water with several plateaus and mountains that stretch across this region. To support sustainable development in a city area, it is necessary to have a regional arrangement concept that considers all aspects, one of which is the potential disaster aspect. One of the potential disasters in Bandar Lampung, especially in Panjang District is a mass movement/landslide. Based on previous research, this area has been recorded as having several historical points of landslides, but there is no mitigation/response specifically for this type of disaster. The purpose of this study was to determine the arrangement of rocks that are in the landslide-prone zone in Panjang District using the geoelectric resistivity method and to analyze the soil engineering assessment obtained from the results of lithological analysis using X-Ray Diffraction (XRD). The results of the geoelectric analysis indicate that there are three lithological layers in the study area; namely tuff sediments with resistivity values and depths between (140 Ωm; 0.44 m), clay sand (40120 Ωm; 24 m), and solid breccias with igneous rock components (>120 Ωm; 222 m). Furthermore, based on the results of the analysis of soil engineering assessments, tuff sediment as a surface layer that has experienced landslides has been identified as having susceptible lithological engineering properties because it has undergone quite intensive oxidation and weathering. The data obtained is expected to be used as supporting data for disaster potential-based regional planning.


Keywords


Bandar Lampung, bencana, longsor, geolistrik, X-Ray Diffraction

References


[1] D. Karnawati, Gerakan Massa Tanah di Indonesia dan Upaya Penanggulangannya. Yogyakarta: Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, 2005.

[2] Misbahuddin, A. Husna, R. Toriq, dan A. Marwanto, “Landslide Susceptibility Analysis Using Analitic Hierarchy Process in Sukatani and Its Surrounding, Purwakarta Regency, West Java”, Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, vol. 8, no. 1, pp. 19–30, 2017.

[3] T. S. Dewi, S. B. Kusumayudha, dan H. S. Purwanto, “Zonasi Rawan Bencana Tanah Longsor dengan Metode Analisis GIS: Studi Kasus Daerah Semono dan Sekitarnya, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah”, Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan, vol. 1, no. 1, pp. 50–59, 2017, doi: 10.31315/jmel.v1i1.1773.

[4] R. Hidayat dan A. M. Zahro, “Identifikasi Curah Hujan Pemicu Longsor di Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu Hulu, Banjarnegara”, in Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS IX, pp. 41–50, 2018.

[5] V. G. M. Pangemanan, A. E. Turangan, dan O. B. A. Sompie, “Analisis Kestabilan Lereng dengan Metode Fellenius (Studi Kasus: Kawasan Citraland)”, Jurnal Sipil Statik, vol. 2, no. 1, pp. 37–46, 2014.

[6] CNN Indonesia, “BNPB Ungkap Tren Peningkatan Bencana Banjir hingga Longsor”, CNN Indonesia, 3 Februari 2021, [Online]. Tersedia: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210202132713-20-601293/bnpb-ungkap-tren-peningkatan-bencana-banjir-hingga-longsor [Diakses: 27 Februari 2021].

[7] Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Indeks Rawan Bencana Indonesia. Jakarta: BNPB, 2011

[8] Pemerintah Kota Bandar Lampung, “Sekilas Kota” [Online]. Tersedia: https://bandarlampungkota.go.id/sekilas-kota/ [Diakses: 16 Mei 2018].

[9] S. A. Mangga, Amirudin, T. Suwarti, S. Gafoer dan Sidarto, Peta Geologi Lembar Tanjungkarang, Sumatra. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, 1993.

[10] R. Mulyasari, H. W. Utama, dan N. Haerudin, “Geomorphology Study on the Bandar Lampung Capital City for Recommendation of Development Area”, in IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science, vol. 279, no. 1, 2019, doi: 10.1088/1755-1315/279/1/012026.

[11] Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Wilayah Potensi Gerakan Tanah di Provinsi Lampung, Bandung, 2019.

[12] R. Mulyasari, N. Haerudin, Karyanto, I. G. B. Darmawan, dan Y. Arifianti, “Zonasi Area Potensi Gerakan Massa di Sepanjang Sesar Lampung-Panjang Kota Bandar Lampung”, Prosiding Semnas SINTA UNILA, Bandar Lampung, vol. 1, pp. 190–197, 2018.

[13] L. D. Wesley, Fundamentals of Soil Mechanics for Sedimentary and Residual Soils. New Jersey: John Wiley and Sons, 2009.

[14] ALOS Research and Application Project, “Peta DEM ALOS PALSAR”. Tersedia: https://www.eorc.jaxa.jp/ALOS/en/index.htm [Diunduh: 20 Mei 2018].

[15] Badan Informasi Geospasial (BIG), “Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) digital, Skala 1:25.000”. Tersedia: http://tanahair.indonesia.go.id/. [Diunduh: 20 Mei 2018].

[16] B. Hanafiah, A. D. Saputra, A. H. Pramana, F. Abdullah, M. Yanis, dan N. Ismail, “Identifikasi Struktur Berpotensi Longsor Berdasarkan Model Resistivitas Listrik 2D”, Prosiding Semirata 2017 Bidang MIPA BKS-PTN Wilayah Barat, Jambi, 2017.

[17] J. Utiya, As’ari, dan S. H. J. Tongkukut, “Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner-Schlumberger dan Konfigurasi Dipole-Dipole untuk Identifikasi Patahan Manado di Kecamatan Paaldua Kota Manado”, Jurnal Ilmiah Sains, vol. 15, no. 2, pp. 135–141, 2015, doi: 10.35799/jis.15.2.2015.10228.

[18] W. M. Telford, L. P. Geldart, dan R. E. Sherrif, Applied Geophysics. Cambridge: Cambridge University Press, 1990.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Google Scholar Logo SINTA Logo Logo GARUDA


Copyright EKSPLORIUM: Buletin Pusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir (e-ISSN 2503-426x p-ISSN 0854-1418)

National Research and Innovation Agency (BRIN), KA. B.J. Habibie, Jl. M.H. Thamrin No.8, Jakarta, 10340, Indonesia.