Alterasi Akibat Proses Hidrothermal di Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Agus Harjanto, Sutanto Sutanto, Sutarto Sutarto, Achmad Subandrio, I Made Suasta, Giri Hartono, Putu Suputra, I Gde Basten, Muhammad Fauzi, Rosdiana Rosdiana

DOI: http://dx.doi.org/10.55981/eksplorium.2016.2666

Abstract


Bolaang Mongondow terletak di bagian tengah lengan utara Sulawesi yang disusun oleh busur magmatik berumur Neogen dan berpotensi mengandung mineral-mineral ekonomis. Hal tersebut yang melatarbelakangi dilakukan penelitian terhadap potensi sumber daya mineral. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari alterasi akibat proses hidrotermal serta hubungannya dengan cebakan emas (Au) berdasarkan kajian di lapangan maupun analisis laboratorium. Metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu kajian literatur, survei geologi, pengambilan conto batuan, analisis laboratorium, dan pengolahan data. Daerah penelitian merupakan kompleks intrusi diorit yang terjadi berulang kali. Andesit, batuan klastika gunung api, dan dasit yang berumur lebih tua diintrusi oleh kompleks ini. Selanjutnya, tufa dasitik, batupasir gunung api, dan endapan alluvium diendapkan di atasnya. Terdapat tiga sesar utama yang telah diukur dan dipetakan, berarah timur laut-barat daya yang terpotong oleh sesar barat-timur dan terakhir sesar barat laut-tenggara yang memotong sesar-sesar terdahulu. Alterasi hidrotermal tahap awal berhubungan dengan keberadaan diorit kuarsa muda yang menunjukkan tahapan alterasi dari pusatnya potasik sampai propilitik distal. Alterasi hidrotermal tahap akhir terdiri atas alterasi argilik, argilik lanjut, dan silika-mineral lempung±magnetit±klorit yang menumpang tindih alterasi tahap awal. Mineralisasi Cu-Au±Ag di bagian tengah daerah penelitian atau di daerah Tayap–Kinomaligan sebagian besar berasosiasi dengan diorit kuarsa muda yang teralterasi potasik dan dipotong oleh urat-urat kuarsa-magnetit-kalkopirit±bornite yang sejajar dan stockwork.

 

Bolaang Mongondow is located in central north Sulawesi arm, which is composed of Neogen magmatic arc and potentially contain economic minerals. This condition is behind the research purpose to study the mineral resources potencies. Research aim is to study alteration caused by hydrothermal process and its relation with gold (Au) deposit based on field study and laboratory analysis. Methodologies used for the research are literature study, geological survey, rocks sampling, laboratory analysis, and data processing. Research area is a multiply diorite intrusion complex. Andesite, volcaniclastic rocks, and dacite, the older rocks, were intruded by this complex. Later, dacitic tuff, volcanic sandstone, and alluvium deposited above them. There are three measured and mapped major faults heading NE-SW crossed by E-W fault and NW-SE fault lately crossed all the older faults. Early stage hydrothermal alteration related to the existence of young quartz diorite, showing alteration stage from the potassic center to distal prophyllitic. Final stage hydrothermal alteration consist of argilic, advanced argilic, and silica-clay mineral±magnetite±chlorite alteration overlapping the earlier alteration. Mineralization of Cu-Au±Ag in central part of research area or Tayap-Kinomaligan area is mostly asociated with potassic altered young quartz diorite and crossed by paralel and stockworked quartz-magnetite-chalcopyrite±bornite vein.


Keywords


alterasi hidrotermal, mineralisasi, argillik, profilitik, silifikasi

References


[1] T. M. Van Leeuwen and P. E. Pieters, “Mineral Deposits of Sulawesi,” in Sulawesi Mineral Resources 2011 Seminar, 2011, no. November, pp. 1–10.

[2] A. Sofyan, “Inventarisasi dan Evaluasi Mineral Logam di Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara,” in Kolokium Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral Tahun 2005/Prosiding 2006, 2005.

[3] B. Budiman, I. Hardjana, and Hermadi, “The Discovery, Geology, and Exploration of the High Sulphidation Au-Mineralization System in the Bakan District, North Sulawesi,” Maj. Geol. Indones., vol. 27, no. 3, pp. 143–157, 2012.

[4] A. Arifin, “Tipe Endapan Epitermal Daerah Prospek Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Propinsi Sulawesi Utara,” J. Ilm. MTG, vol. 6, no. 1, 2013.

[5] I. Nur dan A. Ilyas, “Studi Alterasi-Mineralisasi Hidrotermal berdasarkan Analisis Mikroskopis dan Kimia pada Prospek Emas di Daerah Daenaa, Limboto, Kabupaten Gorontalo,” in Prosiding Hasil Penelitian Fakultas Teknik Universitas Hasanudin, 2014, pp. 1–10 (TG4).

[6] S. J. Suprapto, “Geokimia Regional Sulawesi Bagian Utara Percontoh Endapan Sungai Aktif -80 Mesh,” J. Geol. Indones., vol. 1, no. 2, pp. 73–82, 2006.

[7] J. C. Carlile, S. Digdowirogo, and K. Darius, “Geologic Setting, Characteristics, and Regional Exploration for Gold in the Volcanic Arcs of North Sulawesi, Indonesia,” J. Geochem. Explor., vol. 35, pp. 105–140, 1990.

[8] D. F. Pearson and N. M. Caira, “The Geology and Metallogeny of Central North Sulawesi,” in Pacrim ‘99 Congress Proceedings, 1999, pp. 311–326.

[9] I. Kavalieris, T. M. van Leeuwen, and M. Wilson, “Geological Setting and Styles of Mineralization, North Arm of Sulawesi, Indonesia,” J. Southeast Asian Earth Sci., vol. 7, no. 2–3, pp. 113–129, 1992.

[10] T. Apandi dan S. Bachri, Peta Geologi Lembar Kotamubagu Sulawesi. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, 1997.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Google Scholar Logo SINTA Logo Logo GARUDA


Copyright EKSPLORIUM: Buletin Pusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir (e-ISSN 2503-426x p-ISSN 0854-1418)

National Research and Innovation Agency (BRIN), KA. B.J. Habibie, Jl. M.H. Thamrin No.8, Jakarta, 10340, Indonesia.