PENGELOLAAN LIMBAH SUMBER BEKAS RADIUM-226 BERASAL DARI RUMAH SAKIT DAN PATIR-BATAN

Bung Tomo

Sari


PENGELOLAAN LIMBAH SUMBER BEKAS RADIUM-226 BERASAL DARI RUMAH SAKIT DAN PATIR-BATAN. Pemakaian Radium-226 di Indonesia telah dihentikan sehingga seluruh limbah sumber bekas Radium Ra-226 disimpan di Pusat Teknologi Limbah Radioaktif. Ra-226 mempunyai waktu paro 1600 tahun. Untuk mencegah lepasnya bahan radioaktif dan untuk meminimalkan paparan radiasi. Direkomendasikan bahwa pengungkungan sumber bekas dilakukan dengan enkapsulasi yang mempunyai tingkat integritas yang tinggi sehingga dapat mengatasi masalah emisi gas radon yang timbul dari peluruhan Ra-226 tersebut. Paparan radiasi harus seminimal mungkin dengan shielding yang tepat. Pengelolaan sumber bekas radium dilakukan dengan preparasi awal dan pengepakan, pengangkutan, kondisioning dan penyimpanan sementara. Limbah sumber bekas radium yang berasal dari Rumah sakit berupa jarum berjumlah 87 buah dan dikondisioning dalam 24 buah kapsul stainless steel ukuran kecil dan limbah dari PATIR-BATAN dikondisioning dalam kapsul besar. Kapsul – kapsul dimasukkan dalam 3 buah LTTS (Long TTAerm Storage Shield), untuk meminimalkan paparan radiasi dan memudahkan dalam penyimpanan LTTS dimasukkan lagi dalam shell drum 200 L. Paparan kontak dari shell drum no. 12, 13 dan 14 adalah 13,9 mRem/jam, 16,8 mRem/jam dan 2,37 mRem/jam sehingga lebih aman dalam penyimanpananya di Interim Storage


Teks Lengkap:

Tidak berjudul

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.